Kamis, 23 Oktober 2008

CARUT MARUT

Tidak salah ketika banyak orang mengatakan bahwa birokrasi melakukan perselingkuhan dengan para pengusaha. Tidak salah juga ketika aktifis-aktifis berteriak di jalan dengan mneyerukan ketidakadilan yang dialami oleh rakyat kita. Masyarakat sudah mulai gerah dengan tindakan perselingkuhan pengusaha dengan birokrasi. Ini dikarenakan bagi kita semua birokrasi merupakan representasi dari negara Indonesia. Maka ketika birokrasi melakukan penindasan terhadap rakyatnya, maka persepsi yang muncul adalah negara menindas dan mengeksplotasi rakyatnya.

Isu tersebut sebenarnya tidak asing lagi di telinga masyarakat kita. namun tidak ada tindakan yang signifikan untuk menyelesikan masalah itu. fenomena tersebut sedah menjadi rahasia umum. sepertidah terbiasa untuk yang kita ketahui dengan fenomena yang bisa langsung kita lihat adalah "lumpur lapindo" yang tidak ada ujung pangkalnya sampai detik ini. masayrakat sudah terbiasa mendengarnya sehingga mengganggap biasa-biasa saja kasus tersebut.

baru-baru ini, saya juga menemui kejadian perselingkuhan birokrasi dengan pengusaha yang sedikit merepotkan masyarakat sekitar. saat itu, senin (20/10) di daerah gondang legi tepatnya di sepanjang jalan menuju pabrik gula Krebet. lebih dari 20 buah truk yang melintas dengan kecepatan kurang lebih di bawah 40 km/jam. sehingga membuat jalan lumpuh alias macet total . coba anda bayangkan hal itu sangat merugikan masyarakat khususnya para pengguna jalan. sagat ironis, harusnya yang mendapatkan hak penuh atas penggunaan jalan adalah para pengguna jalan karena mereka membayar pajak untuk negara. hanya karena kepentingan perusahaan, aktifitas sebagian besar masyarakat terganggu. Pengguna-pengguna jalan yang ada di samping saya mengumpat dan marah-marah.

"kita yang bayar pajak, tapi mereka yang menikmati fasilitas jalan...." salah satu bentuk umpatan dari arah belakang. sungguh ironis memang kondisi bangsa kita. terlalu banyak permasalahan yang tidak dapat diselesaikan secara tuntas oleh negara. karena negara kita sedang carut marut....(Ln)

Tidak ada komentar: