Selasa, 12 Agustus 2008

PENDIDIKAN TELANJANG KAKI


Untuk mendapatkan status sosial yang tinggi secara otomatis dibutuhkan tingkat pendidikan yang tinggi pula. Agar kondisi perekonomian membaik dibutuhkan strata pendidikan yang lebih tinggi. begitu juga sebaliknya, untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi juga harus dibayar dengan biaya yang tidak sedikit. Siklus dari semuanya adalah ketika mempunyai uang dan memiliki strata pendidikan yang tinggi maka manusia akan mendapatkan kekuasan untuk menggenggam
hidup banyak orang.


Namun, ketika menengok lebih jauh di daerah pelosok dan pinggiran kota rasanya pendidiakan bukan merupakan hal utama yang harus dibekalkan kepada anak. Mungkin ini adalah permasalahan yang klasik dan klise. Tapi problematika untuk menanamkan pentingnya pendidikan masih juga belum terurai. Tengok saja di desa Kebobang Kabupaten Malang, siang tadi saat saya berjalan-jalan ke desa tersebut, rasanya hati terasa miris ketika melihat lima anak perempuan berseragam merah putih saling bergandeng tangan dengan menenteng sepatu mereka. Mereka berjalan dengan telanjang kaki di bawah teriknya matahari. Dalam benak saya, mereka pastinya belum memahami hakekat pentingnya mengenyam pendidikan.


Mengayunkan kaki telanjang merupakan sebuah pengorbanan untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Sehingga mereka bisa mengubah kondisi perekonomian keluarga mereka. Atau mungkin mereka bisa menaikkan starata sosial keluarganya. Hal ini sangat ironis sekali, betapa tidak biaya pendidikan sangat melambung. Rasanya bagi orang miskin pendidikan hanyalah khayalan. Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) juga tidak tepat sasaran, APBN 20 % bagi pendidikan juga tidak terealisasikan. Bagaimana Indonesia bisa mengubah fenomena para siswa yang telah mengorbankan kakinya di bawah panah matahari untuk hanya sekedar mendapatkan pendidikan? Rakyat Indonesia saat ini hanya membutuhkan keadilan khususnya di bidang pendidikan, baik berupa sistem dan kurikulum pendidikan yang jelas dan berbobot hingga biaya operasional pendidikan khususnya bagi rakyat miskin. Pendidikan bagi orang miskin adalah oase musafir yang terdampar di padang pasir.

Tidak ada komentar: